Pendidikan inklusii di kecamatan Kaur Selatan khususnya, sudah sangat dipandang perlu,, dikarenakan menurut pengamatan kami banyak anak anak yng berkebutuhan khusus belum dapat menikmati pendidikan sebagai mana anak anak normal lainnya,, sementara jarak Sekolah Luar Biasa dengan kecamatan Kaur Selatan sudah sangat jahu, lebih dari 30 KM.
Maka sangat bijaksana manakala sekolah-sekolah reguler bersedia menerima kehadiran siswa berkebutuhan khusus. Lebih bijaksana lagi manakala sekolah-sekolah non-SLB di perkotaan juga berlapang dada menerima anak-anak berkebutuhan khusus.
Sesungguhnya, bukanlah hal aneh manakala siswa berkebutuhan khusus terintegrasi ke dalam institusi pendidikan umum. Sebab dengan demikian terbentuk perspektif baru hubungan antarmanusia berlandaskan solidaritas sosial. Anak-anak normal justru memiliki kesempatan untuk belajar membangun empati terhadap siswa berkebutuhan khusus.
Untuk itu penetapan sekolah sekolah sebagai penyelenggara inklusi oleh Pemeritah kabupaten Kaur, merupakan keputusan yang sangat tepat,, contonya di sekolah saya ( SDN 01 Kaur Selatan), yang selama ini memang secara tidak langsung sudah menyelenggarkan pendidikan inklusi, walaupun dalam pelaksanaannya belum memeberikan perhatian khusus kepada anak anak yang berkebutuhan tersebut, tapi setidaknya sudah menerima mereka untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam menikmati sebuah pendidikan.
Meski sampai saat ini sekolah inklusi masih terus melakukan perbaikan dalam berbagai aspek, namun dilihat dari sisi idealnya sekolah inklusi merupakan sekolah yang ideal baik bagi anak dengan dan tanpa berkebutuhan khusus. Lingkungan yang tercipta sangat mendukung terhadap anak dengan berkebutuhan khusus, mereka dapat belajar dari interaksi spontan teman-teman sebayanya terutama dari aspek social dan emosional. Sedangkan bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus memberi peluang kepada mereka untuk belajar berempati, bersikap membantu dan memiliki kepedulian. Disamping itu bukti lain yang ada mereka yang tanpa berkebutuhan khusus memiliki prestasi yag baik tanpa merasa terganggu sedikitpun
Menurut saya ada beberapa kelemahan hambatan yg bakal kami hadapi dalam menyelenggarkan pendidikan inklusi ini,, khusunya di SDN 01 Kaur Selatan
1. Minimnya sarana penunjang sistem pendidikan inklusi,
2. terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para guru tentang pendidikan inklusi
3. sistem kurikulum pendidikan umum yang ada sekarang memang belum mengakomodasi keberadaan anak – anak yang memiliki perbedaan kemampuan (difabel).
Disusun Oleh :
Zainuddin Sinaga, S.Pd (Kepala Sekolah)
SD Negeri 01 Kaur Selatan Penyelenggara Inklusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar